Kamis, 02 September 2010

Memalukan: Anak Muda Banten Berkumpul Campur Adukkan yang Hak dan Bathil di Malam Bulan Suci atas Nama Konser Ramadhan


Syabab.Com - Sungguh sangat memalukan, apa yang terjadi dengan anak muda Muslim hari ini. Mereka terus menerus dirusak oleh kebudayaan busuk buah dari sekularisme, termasuk di bulan Ramadhan. Di malam bulan kemuliaan ini, alih-alih mereka beribadah dengan beri'tikaf di Masjid atau tadarus al-Quran, malah mereka berkumpul bermaksiyat, mencampurkan yang hak dan bathil, atas nama konser yang disponsori oleh para kapitalis.

Inilah satu lagi bukti, kegagalan sekularisme membentuk generasi Muslim sholih-sholihah. Jika di zaman terdahulu, Ramadhan disibukkan dengan perjuangan, pembebasan negeri-negeri serta kemenangan Islam, hari ini malah Ramadhan pun diinjak-injak oleh anak-anak muda muslim yang disponsori oleh para kapitalis. Di mana lantunan ayat suci al-Quran itu?

Ribuan anak muda Banten, berkumpul campur baur di alun-alun Banten dalam acara Mega Konser Ramadhan, Kamis, 02/09/2010. Acara tersebut diteruskan ke rumah-rumah melalui saluran channel RCTI. Sebuah konser musik, yang di dalamnya terdapat kemaksiyatan, disajikan di Banten, salah satu daerah yang dikenal dahulu sebagai salah satu tempat penyebaran Islam.

Memang di dalam konser tersebut ada tausiyah dari ustadz dan beberapa lagu religius, tetapi tidakkah menyadari bahwa di dalamnya terdapat kemaksiyatan. Bagaimana tidak kemaksiyatan tersebut dibiarkan. Kemaksiyatan itu sangat nampak di mana anak muda laki-laki bercampur baur dengan perempuan. Para presenter tampil tak berkerudung termasuk artis perempuan telah merusak citra kemuliaan muslimah. Belum lagi, terdapatnya pencampuradukan antara yang hak dan bathil.

"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui." (TQS. Al-Baqarah: 42)

Acara konser di bulan Ramadhan memang telah menodai kesucian bulan mulia yang suci ini. Di beberapa daerah, acara konser atas nama ngabuburit atau yang lainnya digelar dengan dukungan para kapitalis. Keberlangsungan konser tersebut sangat menyedihkan, dan berjalan pastinya setelah ada izin dari pemda setempat. Niscaya semua pihak, mulai dari pihak berwenang hingga kaum muda yang ikut serta akan dimintai pertanggungjawaban atas semua sikap dan tindakannya kelak di akhirat.

Anak Muda: Target Serangan Kapitalis

Remaja dan anak muda, hari ini memang telah dibidik oleh para kapitalis sekuler. Apalagi bila bukan meraup keuntungan sebesar-besarnya. Para kapitalis telah membidik kaum Muslim untuk kepentingan mereka.

Karena akidah yang mereka bawa adalah sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan, maka tak ada dalam kamus para kapitalis untuk menjadikan halal dan haram sebagai standar. Termasuk ada misi-misi perusakkan generasi muda muslim di dalamnya untuk jauh dengan perilaku Islami.

Berjibunnya anak muda Muslim dalam konser maksiyat, dengan berjingkrak-jingkrak serta campur baur laki perempuan jauh dari mengingat Allah, menunjukkan buah dari ide sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan. Ini juga sebagai bukti kegagalan sistem pendidikan dan sistem sosial yang ada untuk membentuk generasi yang sholih-sholihah.

Sudah saatnya, anak muda Muslim mencampakkan para selebritis yang tak layak dicontoh. Termasuk di dalamnya mengagumi lagu-lagu tak bermakna. Karena pada hakikatnya, ketika kita sering mendengarkan lagu-lagu tak bermakna, maka kita sama mencintainya. Bukankah Rasulullah Saw., telah mengingatkan, "Engkau akan bersama dengan siapa yang engkau cintai."

Kini saatnya, kaum Muslim menyadari bahwa sekularisme kapitalis hanya menggiring generasi ini jauh dari peradaban yang mulia ini. Islam tentu akan memposisikan para pemuda sebagai aset umat yang akan menjadi calon pemimpin masa depan.

Ketika Islam ditegakkan di bawah naungan Khilafah selama berabad-abad telah menjadikan para pemuda Muslim tampil menjadi para pahlawan dan pengemban Islam. Yang mendominasi pada waktu itu adalah Islam, dakwah dan pembebasan. Namun, hari ini yang mendominasi kehidupan anak muda adalah kebebasan, hura-hura dan kemaksiyatan. Sungguh sangat menyedihkan.

Kaum Muslim hanya membutuhkan satu kekuatan politik yang akan menerapkan Islam. Pada saat itulah, Khilafah akan mengembalikan potensi generasi muda pada tempat yang mulia, tidak seperti sekarang. Insya Allah, Khilafah tak akan lama lagi. [m/syabab.com]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar