Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Minggu, 22 Januari 2012

Asy-Syî’ah


A. Pengertian Syî’ah Secara Umum
Syî’ah: asalnya adalah mereka yang mendukung Ali bin Abi Thalib ra, kemudian menjadi kelompok tersendiri diantara kelompok-kelompok kaum muslimin, dengan keyakinan bahwa khilafah adalah hak Ali bin Abi Thalib ra dan para keturunannya, kemudian mereka terbagi menjadi banyak kelompok dimana setiap kelompok memiliki paham-paham yang khas, yang dengannya mereka berbeda dari paham Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah.[1] 
B. Sejarah Kemunculan
Kelompok Syî’ah terbentuk setelah rentetan peristiwa sejak akhir masa kekhilafahan ‘Utsman bin Affan ra. sampai khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Semuanya bermuara pada sosok bernama Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang mengaku muslim, meninggal tahun 40 H. Dia melakukan makar jahat di masa khalifah ‘Utsman, memutus hubungan kaum muslim Kufah, Bashrah, dan Mesir dengan pemimpin mereka, menggunakan politik belah bambu, mengangkat Sahabat Ali bin Abi Thalib ra. dan menjatuhkan sahabat lain (Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Utsman ra.). Dengan meyebarkan beberapa ajaran menyesatkan, diantaranya: (a) bahwa Nabi Muhammad saw bisa dan akan kembali sebagaimana Nabi Isa as., (b) bahwa Ali bin Abi Thalib ra adalah wasiat Nabi saw sebagai khalifah setelah beliau, dan (c) mencela Abu Bakar, ‘Umar bin Khaththab, dan ‘Utsman bin ‘Affan ra. karana dianggap telah merampas hak khilafah dari Ali bin Abi Thalib ra. Hingga kemudian terjadi peristiwa pengepungan dan pembunuhan terhadap Khalifah ‘Utsman pada tahun 35 H

Sabtu, 21 Januari 2012

TANYA JAWAB SEPUTAR KHILAFAH

1.      Apa yang disebut khilafah?
Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum Muslim untuk menerapkan syariat Islam di dalam negeri dan mendakwahkannya ke luar negeri.

2.      Apa yang menjadi substansi dari gagasan khilafah tersebut?
Pertama, kehidupan yang di dalamnya diterapkan syariat Islam dalam seluruh sendi kehidupan, baik kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang menyangkut aspek ibadah, makanan, minuman, pakaian, akhlak maupun muamalat serta ‘uqubah. Kedua adalah bersatunya kembali umat Islam yang kini bercerai berai dalam lebih dari 50 negara, di bawah naungan khilafah Islamiyah dengan seorang khalifah sebagai pemimpinnya.

Rabu, 13 April 2011

KATAKAN KEPADA KAUM MUNAFIK, KHILAFAH PASTI BERDIRI!

Saudaraku, orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit akan berkata kepada Anda, "Apa Anda menduga bahwa apa yang Anda inginkan akan benar-benar terwujud? Apa Anda mengira Khilafah Islamiyah atau Daulah Islamiyah akan benar-benar berdiri? Semua itu tidak mungkin terwujud dan lebih mirip khayalan daripada kenyataan. Apa Anda berpikir bahwa Amerika Serikat, Rusia. Eropa dan Israel--yang merupakan musuh utama Islam dan Daulah Islamiyah--akan membiarkan hal itu terjadi?

Mereka juga akan berkata kepada Anda. "Anda sedang berjalan menuju fatamorgana. Anda tertipu. Anda tertipu oleh agama Anda."

Jika memang mereka berkata seperti itu kepada Anda. ingatlah oleh Anda firman Allah SWT:

إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلاءِ دِينُهُمْ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit berkata. "Mereka itu (kaum Mukmin) ditipu oleh agamanya." Allah berfirman, Slope saja yang bertawakal kepada Al­lah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS al­Anfal [8]: 49).

Selasa, 30 November 2010

DEMONOLOGI ISLAM SALAH SATU BENTUK INVASI PEMIKIRAN BARAT TERHADAP KAUM MUSLIMIN


Demonologi (demonology) secara etimologis adalah the study of demons or evil spirits atau secara terminologis merujuk kepada suatu perekayasaan sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman yang menakutkan. Dalam ilmu komunikasi termasuk teori penjulukan (labelling theory), yang bisa direkayasa menjadi public opinion sedemikian hebat sehingga korban misinterpretasi menjadi hancur reputasinya dan tak mampu bertahan.
Dalam kaitannya dengan Islam, demonologi adalah sebuah perekayasaan sistematis oleh dunia Barat untuk menempatkan Islam dan ummatnya sebagai bahaya, jahat, kejam sehingga menjadi ancaman yang sangat menakutkan, seperti adanya label 'pemelintiran' istilah Islamic fundamentalism, Islamic terrorism, Islamic bomb, green menace, dll sehingga menimbulkan Islamophobia di kalangan masyarakat Barat dan sebagian kaum muslimin dan menghambat the revival of Islam di berbagai belahan dunia Islam saat ini.

Noam Chomsky dalam bukunya, AS Memanfaatkan Terorisme sebagai Instrumen Kebijakannya, menyatakan obyek utama demonologi adalah :

Minggu, 07 November 2010

Industri dan Teknologi Militer Negara Khilafah

Masa awal pemerintahan Islam, jihad sebagai metode mendasar penyebaran dakwah Islam telah menjadi bagian penting dari upaya membangun kekuatan Daulah Islam. Jihad adalah perang di jalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah. Oleh sebab itu diperlukan persiapan baik logistik, formasi perang, strategi, komandan dan para pasukan serta persenjataan. Persenjataan mengharuskan adanya industri.
وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ ﴿٦٠﴾

Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan unuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuh kalian, dan orang-orang selain mereka yg tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya.” [Q.S. Al-Anfal: 60]