Selasa, 30 November 2010

DEMONOLOGI ISLAM SALAH SATU BENTUK INVASI PEMIKIRAN BARAT TERHADAP KAUM MUSLIMIN


Demonologi (demonology) secara etimologis adalah the study of demons or evil spirits atau secara terminologis merujuk kepada suatu perekayasaan sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman yang menakutkan. Dalam ilmu komunikasi termasuk teori penjulukan (labelling theory), yang bisa direkayasa menjadi public opinion sedemikian hebat sehingga korban misinterpretasi menjadi hancur reputasinya dan tak mampu bertahan.
Dalam kaitannya dengan Islam, demonologi adalah sebuah perekayasaan sistematis oleh dunia Barat untuk menempatkan Islam dan ummatnya sebagai bahaya, jahat, kejam sehingga menjadi ancaman yang sangat menakutkan, seperti adanya label 'pemelintiran' istilah Islamic fundamentalism, Islamic terrorism, Islamic bomb, green menace, dll sehingga menimbulkan Islamophobia di kalangan masyarakat Barat dan sebagian kaum muslimin dan menghambat the revival of Islam di berbagai belahan dunia Islam saat ini.

Noam Chomsky dalam bukunya, AS Memanfaatkan Terorisme sebagai Instrumen Kebijakannya, menyatakan obyek utama demonologi adalah :

  1. Organisasi/kelompok muslim yang berpengaruh menggerakkan kebangkitan ummat abad ini, seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir, Front Islamique du Salut (FIS) di Aljazair, Harakah al Muqawwamah al-Islamiyyah (HAMAS) di Palestina, dll.
  2. Pemerintahan/negara Islam yang berani menentang hegemoni Barat, seperti Hasan al-Basyir (Sudan), Milisi Thaliban (Afghanistan), Zia ul-Haq (Pakistan), Muammar Qaddafi (Libya), Saddam Husein (Iraq), dll.
  3. Para aktifis muslim yang berani menentang kezaliman Barat seperti Syeikh Ahmad Yasin (Palestina), DR. Hasan at-Turabi (Sudan), Osama ben Laden (Saudi Arabia), Abdalla 'Apo' Ocalan (Kurdi Turki), Syekh Omar Abdul Rahman (Mesir).


Terhadap hal ini kaum muslimin jauh-jauh hari telah diperingatkan oleh Allah SWT, dalam beberapa firman-Nya, diantaranya:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al Baqoroh : 120)

وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS. Al Baqoroh : 217)

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (QS. Al Maidah : 82)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. (QS. Al Anfal : 36)

Dalam melakukan demonisasi ini Barat menerapkan srategi sebagai berikut:
  • Mitos The Green Menace. Hal ini disebabkan oleh dendam historis pasca perang Salib (the crussade) dan salah faham Barat akibat studi orientalisme masa lalu. Sebagai akibat, Barat bertindak :
  1. Memerangi sebagian negara muslim yang dianggap sebagai ancaman.
  2. Membiarkan negara-negara muslim saat diserang pihak lain, seperti Bosnia, Palestina. Namun siap membantu umat Katholik yang 'merengek' seperti di Tim-tim.
  3. Menerapkan double standard, seperti penggunaan istilah Islam ekstrem.
  4. Menciptakan ketergantungan dunia Islam terhadap Barat.
  5. Mengadu domba antar negara Islam atau menyulut konflik internal.
  6. Mengeliminasi kekuatan Islam, seperti pelarangan senjata nuklir di negara Islam seperti Pakistan, namun sebaliknya membantu mempersenjatai musuh Islam seperti Israel, India, AS, Perancis, Inggris, Italia,China, Korea Utara.
  7. Membasmi, membubarkan gerakan Islam dan mengeksekusi para tokohnya. Sebaliknya mendukung pemerintahan otoriter ketika demokrasi menang atas gerakan Islam.
  • Penguasaan Yahudi atas Media Massa (Lihat Protocols of Zions ke-XII):
  1. Kantor berita terbesar seperti Reuter (oleh Julius Paul Reuter, Yahudi Jerman), Associated Press (AP) & United Press Int'1 (UPI).
  2. Media massa terbesar seperti Times & Newsweek .
  3. Jaringan TV internasional seperti ABC, CBS, NBS, CNN, dll.
  4. Perusahaan film raksasa seperti 20-th Century Fox, Warner & Bross, Paramount, Golden Co, dll.
  • Menerapkan istilah Fundamentalisme Islam (al-Ushuliyyah al-Islamiyyah) pada kelompok-kelompok yang berusaha memurnikan ajaran Islam, sebaliknya memberi label Islam moderat pada kelompok-kelompok yang berusaha menyesuaikan Islam dengan Barat.
  • Pemutarbalikan istilah Terorisme Islam. Ketika seorang mujahid HAMAS meledakkan dirinya (demi membela negerinya) dan menewaskan beberapa orang Yahudi, dikatakan terorisme. Sebaliknya pembantaian ratusan orang tak berdosa di mesjid saat shalat Subuh, pembunuhan anak-anak kecil Intifadhah, pem-buldoseran rumah-rumah orang tak berdosa tidak dikatakan terorisme Yahudi.
  • Label bom Islam. Ketika AS mati-matian mencegah negara-negara muslim di Asia Tengah memiliki bom nuklir, seperti Pakistan, maka majalah Times memasang covernya "The Islamic Bomb", dan AS memaksa Pakistan melaksanakan NPT. Di sisi lain malah membantu Israel & India menyempurnakan sistem nuklirnya.
  • Penghancuran sistematis terhadap gerakan Islam, seperti:
  1. Al-Ikhwanul Muslimin (IM)di Mesir, didirikan th 1928 oleh Hasan al-Banna yang kemudian syahid ditembak oleh kaki tangan raja Faruk, dilanjutkan dengan penggantungan atas para pimpinan terasnya seperti Sayyid Quthb, dan penyiksaan terhadap para aktifisnya.
  2. Jama'ah Islamiyyah didirikan di Pakistan (ketika itu masih bersatu dengan India) th 1941 oleh Abul A'la al-Maududi. Gerakan ini gigih membendung sekularisme India & dominasi Barat, serta membantu perjuangan muslimin Kashmir dan terus mendorong Islamisasi Pakistan yang baru dapat dukungan saat Zia ul-Haq berkuasa, dan kini dianggap sebagai partai paling powerfull di Pakistan.
  3. Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah (HAMAS) Palestina. Didirikan th. 1988 di Gaza oleh Syeikh Ahmad Yasin. Pelopor aksi intifadhah para remaja & anak Palestina. HAMAS mendirikan brigade 'Izzuddin al-Qassam, kelompok terlatih yang sangat militan & paling ditakuti Israel.
  4. Islamic Jihad Movement (IJM) di Palestina, mirip HAMAS tapi lebih radikal, dipimpin oleh Abdul Aziz Audah. Jika HAMAS lebih memilih model mujahidin Afghanistan, maka IJM lebih memilih model revolusi Iran.
  5. Hizbullah Lebanon Selatan, Milisi Hizbullah sering bekerjasama dengan HAMAS, terutama setelah pendeportasian ratusan aktifis HAMAS ke no man's land di Lebanon Selatan.
  6. Hizb an-Nahdhah di Tunisia, pimpinan DR Rasyid al-Ghanusyi. An-Nahdhah menjadi gerakan oposan bagi sekularisasi pemerintah Tunisia dibawah pimpinan Habib Borguiba.
  7. National Islamic Front (NIF) di Sudan. Didirikan oleh DR. Hasan Abdullah at-Turabi.
  8. Front Islamique du Salut (FIS) di Aljazair. FIS merupakan korban dan bukti paling obyektif kemunafikan Barat tehadap Islam & kaum muslimin, setelah menang telak dalam Pemilu multipartai 1992. FIS didirikan oleh DR Abbas Madani, ust. Ali Belhadj dan Abdulqadir Hachani. Saat menang dalam pemilu lokal, FIS menerapkan syariat Islam, seperti larangan berzina, kewajiban berjilbab dan pemberantasan korupsi. Langkah FIS menarik masyarakat dan terbukti menurunkan aborsi di kalangan remaja dan menyelamatkan uang rakyat, sehingga mendapatkan dukungan. Kudeta kemudian dilakukan oleh militer dan penyiksaan pada para aktifis FIS yang mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok pecahan FIS yang ingin membalas dendam seperti Armed Islamic Salvation (AIS), Group of Islamic Army (GIA), dll.
  9. Hizbu Rafah (Welfare Party) di Turki. Didirikan oleh Prof. Necmettin Erbakan th 1981. Diantara misi Rafah yang ditakuti Barat adalah mengeluarkan Turki dari keanggotaan NATO, mengurungkan bergabung dengan uni-Eropa, membantu muslim Chechnya, membentuk pemerintahan bersama dengan negara-negara muslim di dunia, membatalkan kerjasama dalam membantu Israel, membentuk NATO Islam, pasar bebas Islam dan UNESCO Islam. Setelah 20 bulan memerintah Turki, Erbakan digulingkan dan Rafah dibubarkan, aktifisnya mendirikan partai baru yaitu Partai Kebajikan.
  10. Partai al-Islam se Malaysia (PAS).
  11. Milisi Thaliban di Afghanistan.
  12. Gerakan Islam di Asia Tengah.
  • Pemelintiran istilah-istilah tertentu demi kepentingan Barat, seperti:
  1. Moderat diartikan kelompok yang sesuai dengan pemahaman dan bisa bekerjasama dengan kepentingan Barat sementara radikal, diartikan kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan Barat.
  2. Teroris diartikan gerakan Islam yang memerangi Barat & Israel, sementara pembalasan (retaliation), diartikan usaha untuk menghancurkan gerakan tersebut.
  3. Sandera diartikan mata-mata AS/Barat yang tertangkap oleh negara lain, sementara mata-mata, hanya berlaku bagi agen dari selain Barat.
  4. Perdamaian, diartikan keharusan Palestina untuk memberikan negerinya kepada penjajah Israel, sementara istilah teroris dilekatkan kepada para pejuang kemerdekaan Palestina.
  5. Tata Dunia Baru diartikan tatanan dunia yang diciptakan dan direstui AS/ Barat untuk mendukung kepentingan mereka.
  6. Globalisasi ekonomi sebenarnya berarti usaha Barat memaksa dunia ke-3 untuk membuka pasar negaranya demi menghancurkan pengusaha pribumi untuk kepentingan perusahaan-perusahaan raksasa dari Barat.
  7. Istilah pembaruan agama lalu diartikan sebagai penafsiran kembali al-Qur'an dan as-Sunnah yang sesuai dengan modernisasi Barat.
  8. Toleransi diartikan sebagai sikap yang harus dilakukan kaum muslimin untuk menerima berbagai sikap yang bertentangan dengan agama & aqidahnya.
SOLUSI :
1. Kembali ke pangkuan Islam, mempelajari Islam secara kaffah, tidak parsial.
2. Berusaha bergabung dengan kelompok kaum muslimin yang baik dan benar.
3. Mulai mengislamisasikan diri, keluarga, masyarakat, dan seterusnya.

Rabbana 'atina min ladunka rahmatan wa hayyi' lana min amrina rasyada

Oleh : Nabiel Fuad Almusawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar